Hadiri Perayaan Natal, Gusdurian Jombang Ingin Jaga Toleransi

artikel 2

Komunitas Gusdurian menghadiri perayaan Natal 2019 di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jombang, Jawa Timur, Selasa (24/12/2019). 

Rombongan komunitas pecinta Gus Dur tiba di gereja di Jalan Buya Hamka itu, tepat saat ratusan jemaat mengikuti kebaktian malam Natal.

Selain mengucapkan Selamat Natal, Gusdurian juga membawa kue dan lilin sebagai wujud kerukunan antarumat beragama. 

Kue dan lilin diberikan kepada pendeta dan pengurus GKI Jombang di hadapan ratusan jemaat yang hadir dalam kebaktian. Kemudian, Gusdurian dan jemaat bersama-sama meniup lilin itu. 

Koordinator Gusdurian Jombang Aan Anshori berujar mereka ingin merekatkan kembali relasi antara umat Islam dan Kristen. Upaya ini dinilai relevan dengan kondisi toleransi di Indonesia yang belum menggembirakan. 

“Kita tahu situasi intoleran di Indonesia ini semakin lama, tidak semakin membaik, tetapi semakin memburuk. Nah Natal ini sebagai momentum,” kata Aan di GKI Jombang, Selasa (24/12/2019).

Aan menuturkan Jombang sebagai Kota Santri memiliki potensi besar menebarkan toleransi. Kata dia, sikap menerima perbedaan itu justru terbawa dalam semangat kesantrian.

“Semakin dia santri, semakin dia harus bisa menjadi pelindung. Semakin dia harus bisa menerima perbedaan dan kelompok lain,” tutur Aan.

Aan mengakui sikap dan perilaku toleran Gusdurian banyak dikecam dan dirisak sejumlah kalangan. Namun, ia memastikan hal itu sama sekali tak menyurutkan langkah untuk mewujudkan Jombang sebagai kota toleransi.

“Dengan hadirnya kami ini akan menjadi harapan baru bagi mereka (umat Kristen). Bahwa Islam tidak seperti yang mereka sangka. Kami juga ajak beberapa teman yang belum pernah datang ke gereja untuk meminimalkan kesalahpahaman tentang gereja,” ucap Aan.

Selain ke GKI, Gusdurian juga menggelar kegiatan bersama sejumlah gereja, seperti Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Bongsorejo di Kecamatan Diwek dan dua gereja lainnya saat Hari Natal 25 Desember 2019. 

Sementara itu, Panitia Natal GKI Jombang Sri Windari mengapresiasi kehadiran Gusdurian saat kebaktian. Sri mengatakan jemaat merasa terlindungi karena mengetahui ada umat Islam yang peduli bahkan bersedia hadir di tengah-tengah mereka.

“Kami merasa nyaman, Gusdurian hadir di sini. Kami bisa saling memberi masukan, tukar pendapat dan sebagainya. Kami sampaikan terima kasih sekali,” tutur Sri.